Jumat, 17 Desember 2010

Sifat Diri Mempengaruhi Kondisi Kesehatan

Kepribadian bukan hanya melambangkan sifat dan tingkah laku seseorang, melainkan juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya. Kepribadian dapat berperan dalam menentukan seberapa sehat Anda. "Kepribadian bisa membuat orang hidup lebih lama atau justru membunuhnya. Kepribadian memiliki dampak besar terhadap kesehatan Anda," kata Michael Miller, pemimpin redaksi dari Harvard Mental Health Letter, dilansir USNews, Jumat (17/12/2010). Berikut beberapa tipe kepribadian dan kondisi kesehatan yang menyertainya:
1. Orang yang tidak sabar dan pemarah
Orang yang tidak sabaran, suka bermusuhan dan pemarah termasuk pada kepribadian tipe A yang diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Bila tidak disadari, orang dengan kepribadian ini lebih mungkin memiliki kolesterol dan tekanan darah tinggi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan hormon stres kortisol dalam tubuh, yang dapat meningkatkan peradangan pada dinding arteri koroner sehingga lebih berisiko serangan jantung. Sebaiknya orang dengan kepribadian ini lebih bisa mengendalikan emosi dan amarah. Selain itu, latihan pernapasan dalam dan yoga juga dapat meredam emosi dan membuat Anda lebih tenang.
2. Impulsif

Kepribadian impulsif juga termasuk pada kepribadian tipe A, yang memiliki daya saing tinggi, bertindak tanpa berpikir dan tergesa-gesa. Orang dengan kepribadian ini juga lebih banyak mengalami penyakit jantung.
3. Orang yang santai
Orang yang memiliki sifat santai termasuk dalam kepribadian tipe B, yang bisa meluangkan waktu untuk menangani stres dengan baik. Orang dengan kepribadian ini cenderung memiliki kualitas hidup yang baik dan jauh dari penyakit jantung, gangguan pencernaan dan penyakit yang berkaitan dengan kekebalan tubuh.

4. Ekstrovert atau terbuka
Orang ekstrovert cenderung memiliki banyak teman dan sahabat, serta lebih dekat dengan keluarga. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal online PLoS medicine, orang dengan kepribadian ini lebih bisa bertahan hidup lama. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dapat membuat orang berperilaku sehat dan patuh pada aturan medis. Ikatan dengan orang lain juga mengurangi stres dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
5. Perfeksionis
Perfeksionis akan sangat membantu ketika seseorang mengikuti aturan yang ketat untuk pengobatan penyakit kronis seperti diabetes tipe-2 (diabetes karena gaya hidup). Namun, perfeksionis dapat berarti menambahkan tekanan mental saat orang tersebut berbuat kesalahan dan tak mau meminta bantuan orang lain karena takut dianggap tidak mampu berbuat sempurna.
6. Agresif
Orang yang memiliki kepribadian agresif cenderung lebih kompetitif, manipulatif, egois dan sombong. Hal ini ternyata juga mencerminkan pola perilaku dalam kesehatan arteri yang memasok darah ke jantung, ginjal dan otak (organ penting dalam tubuh manusia).
Orang agresif biasanya memiliki arteri yang lebih tebal dan kurang elastis (aterosklerosis). Kondisi ini membuat orang-orang dengan sifat tersebut lebih rentan terhadap hipertensi dan stroke. (mer/ir)

sumber: detik.com

1 komentar:

Posting Komentar