Kamis, 12 Mei 2011

Kontrasepsi Darurat Makin Banyak Diminati

Sesuai namanya, kontrasepsi darurat seharusnya hanya dipakai dalam kondisi darurat misalnya setelah berhubungan seks tanpa pengaman. Namun karena praktis dan hanya perlu dipakai sesekali saja, kontrasepsi darurat makin banyak peminatnya.

Kontrasepsi darurat adalah istilah untuk obat-obatan berisi hormon untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Berbeda dengan pil KB biasa, kontrasepsi darurat tidak perlu digunakan rutin dan masih efektif hingga 3 hari setelah berhubungan seks.

Obat yang juga dikenal dengan istilah Morning After Pill (MAP) atau Plan-B ini bekerja dengan menghambat pelepasan sel telur dari indung telur. Karena pelepasannya dihambat, peluang terjadinya pembuahan oleh sperma akan berkurang hingga 89 persen.

Di Amerika Serikat, golongan obat ini sudah diperkenalkan dan tersedia sejak tahun 1999 meski hanya bisa dibeli dengan resep dokter hingga tahun 2006. Baru setelah itu, kontrasepsi darurat dimasukkan ke dalam kategori obat bebas atau Over the Counter (OTC).

Sejak dijual bebas, penggunaan kontrasepsi darurat di Amerika Serikat diperkirakan naik hingga 2 kali lipat. Seperti dikutip dari Yourtango, Selasa (10/5/2011), penelitian terbaru di jurnal Fertility and Sterility menunjukkan 10 persen perempuan di Amerika Serikat sudah pernah memakai obat ini.

Peningkatan ini bisa menjadi masalah, karena sebagian responden dalam penelitian ini adalah remaja putri. Pada remaja, kontrasepsi darurat selalu dikaitkan dengan penyalahgunaan dan bahkan ada yang menganggapnya sebagai bentuk lain dari aborsi meski secara teknis agak berbeda.

Namun yang sebenarnya lebih mengkhawatirkan adalah, kontrasepsi darurat tidak memberikan perlindungan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) terutama jika sering berganti pasangan. Apalagi jika terlalu mengandalkan kontrasepsi darurat, pasangan tersebut umumnya merasa sudah tidak perlu memakai kondom.

Dengan pertimbangan tersebut, kontrasepsi darurat sebaiknya digunakan hanya dalam kondisi yang benar-benar darurat misalnya pada kasus pelecehan seksual. Bisa juga digunakan oleh pasangan menikah, meski lebih dianjurkan untuk menggunakan pil KB biasa yang tentunya lebih aman.


sumber: detik.com

0 komentar:

Posting Komentar